Monday, July 23, 2012

Hikmah 2 : Manfaat Silaturahim di Rutinan Jamaah Waqiah

Tarawih kedua, saya ingin menguraikan manfaat silaturahim. Di ramadhan kedua ini, kebetulan di rumah ada acara rutinan Jamaah Waqiah sehingga tarawih keluarga dilakukan di rumah sendiri. Rutinan Jamaah Waqiah diikuti dari kalangan muda IKA-PMII yang kebanyakan dari alumni UIN Maliki Malang, namun sebagian yang hadir ada juga sahabat-sahabat dari komisariat, KOPRI, rayon dan sahabat-sahabat yang baru saja usai dari kepengurusan komisariat dan rayon.
Rutinan Jamaah Waqiah sudah berjalan tiga tahun. Setiap tahun kami usahakan agar selalu ada anggota yang ikut berpartisipasi. Jenjang partisipasi ini bersifat sukarela dan ada yang berinisiatif meningkatkan intensitas partisipasi dengan cara arisan.
Jamaah Waqiah ini menjadi ajang silaturahim diantara kader-kader alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia agar tetap terjalin semangat persaudaraan. Dalam pengamatan saya hubungan positif antar kami begitu kental dan penuh keakraban. Di antara para alumni ini memang sebagian ada yang bekerja sebagai Dosen di UIN Maliki Malang. Ada yang pengangkatannya sejak tahun 2004 dan ada yang baru pengangkatan 2010. Jamaah Waqiah telah mengilhami semangat persaudaraan sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Muslim,
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. : Bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Janganlah kamu saling membenci, saling mendengki dan saling bermusuhan, tetapi jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal seorang muslim mendiamkan (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari”
Kami bertemu dan saling mengenali. Hubungan ini begitu kohesif karena jamaah ini bersifat kekeluargaan. Setiap anggota jamaah biasanya datang sekeluarga. Jika yang laki-laki IKAPMII dan perempuannya tidak aktif atau sebaliknya, dengan Jamaah Waqiah, ini kita mengenali mereka dalam formula keluarga utuh. Tidak hanya itu, anak-anak dari mereka pun juga bertemu dengan anak-anak yang lain karena kami sangat welcome dengan anak-anak. Begitu juga bagi yang manten anyar, mereka percaya diri datang bersama pasangan barunya. Kami pun saling mengenal. Tidak hanya itu, bagi yang masih pre-marital relation (calon), terkadang juga datang di Jamaah Waqiah. Syahdan kami terbentuk menjadi identitas kelompok dengan semangat kekeluargaan. Jamaah Waqiah ini bisa juga diartikan sebagai pelepasan rasa kangen dan memupuk hubungan emosional dalam semangat kekeluargaan. Kami seolah menjadi saudara serantau yang menggambarkan bagian dari hidupnya persaudaraan baru sebagai bagian dari masyarakat urban.
Selain manfaat penguatan identitas kelompok dan memupuk hubungan emosional kohesif, Jamaah Waqiah juga menjadi wadah lapangnya rezeki dan tumpahan berbagai kebahagiaan.
Dari kekuataan doa Waqiah yang kami bacakan tidak melebihi 30 menit setiap kami berkumpul, dan InsyaAllah merupakan bagian dari doa yang mustajab, dari keluarga Jamaah Waqiah ini selama tiga tahun berjalan, 7 anggota Jamaah Waqiah telah diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di sejumlah PTAIN dan guru. Seolah Jamaah Waqiah yang kami maknai sebagai ajang silaturrahim memperkuat matarantai kemudahan rezeki di antara anggotanya seperti spirit yang dapat diambil dari hadits nabi berikut ;
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah saw. Bersabda : Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi).
Sebagai media berkumpul, kekuatan doa bersama bak menjadi spirit bagi kelancaran rezeki anggota jamaah. Di luar itu, masih banyak inisiatif dan cita-cita anggota yang belum tercapai, dan ini selalu menjadi bagian dari spirit doa yang dimunajatkan bersama. Ada juga yang proyeknya lancar, ada yang ada tambahan pekerjaan atau limpahan pekerjaan.
Selain dari itu, silaturahim yang dimaknai pada setiap temu jamaah waqiah menjadi media berjejaring untuk saling mengenalkan produk usaha dari kreasi masing-masing jamaah. Jejaring ini dalam bentuk pengenalan usaha rintisan atau usaha yang sudah berjalan. Suasana berbagi cerita secara psikologis merupakan momentum penting untuk membentuk pasar. Selain itu dengan bercerita akan mampu menghidupi motivasi pencapaian (achivement motivation) sehingga pantas pantang menyerah.
Pertemuan waqiah menjadi instrumen mengasah semangat wirausaha dan mendorong semua jamaah untuk saling mendoakan atas suksesnya usaha anggota, baik yang sudah berjalan atau sedang tahap rintisan. Selain doa, gesekan semangat turut menjadi motivasi anggota untuk meraih mimpi usaha tersebut agar menuai sukses. Semoga jamaah waqiah mampu dimaknai sebagai jalinan menghidupkan silaturahim dan berdampak bagi kesejahteraan keluarga anggota jamaah.Wallahu A’lam Bi Al-Shawab.

No comments: