Wednesday, September 23, 2009
Melintasi 3 desa dalam silaturrahmi
Silaturrahmi di tulungagung begitu padat
Hari pertama, setelah turun dari shalat id, ambengan di musola
Setelah itu silaturrahmi ke nenek (sepupuan) dari jalur ibu
Ada sekitar lima keluarga yang dikunjungi
Menelpon ayah yang berada di jiran
Silaturrahmi juga ke ibu kepala desa, yang memang hampir wajib setiap hari raya
Seolah malu kalau belum ke kepala desa
Selanjutnya silaturrahmi dari jalur ayah
Cukup banyak di seberang desa
Rombongan bersama saudara
Menghabiskan waktu sampai jam 13.30
Tidur, dan bangun lagi
Sorenya melanjutkan silaturrahmi ke tetangga
Dengan berjalan kaki
Istirahat shalat maghrib
Habis itu satu rombongan keluarga meneruskan perjalanan silaturrahmi ke tetangga
Total tetangga yang disilaturrahmii tidak kurang dari 20-an KK
Begitu silih berganti saling berkunjung antar tetangga
Hari kedua, silaturrahmi dengan anggota lebih besar dari jalur ibu
Bersama paman dan anak-anaknya, saudara saya dan anak saya, serta ibu saya
Bersama keluarga besar ibu, silaturrahmi ke anak-anak saudara dari nenek jalur ibu saya
Melintasi tiga desa
Capek
Dhuhur itu tidur-tiduran di rumah sambil nunggu rujak makan bersama keluarga dan sanak kerabat
Berama anak-anak paman, saya meracik es degan pemberian dari saudara yang baru saja dikunjungi
Hari ini, saya mau ke kakek dari jalur ibu
Lanjut ke jombang
Tetapi saya tidak punya banyak bayangan di Jombang
Silaturrahminya tidak sepadat di tulungagung
Tidak tahu mengapa
Label:
puisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment